Dia pandang langit biru yang terang. Hari ini cerah, haba matahari
dia dapat rasa walau duduknya di bumi. Hmmm, pelik.
Lagi, persoalan sama, lagi lagi, timbul dalam kepala. Mengajak
dia memikir tentang itu. Memikir lagi, lagi dan lagi. Takhabis.
Tentang ‘apa
perempuan tidak perlu jaga ego dan buta buta menyerah diri bila hati dicuri?’
Aaaaaah, klise.
‘Jahanam punya klise. Lagi lagi bikin aku pikir tentang kau!’,
bentak dia kuat (tapi dalam hati saja sebab rumetnya sedang tidur).
Dia sambung pikir lagi. Takhabis. Sampai dia leka dengan
pikiran pikiran celaka tentang persoalan klise yang sama.
Padahal, dia ada tugas lebih penting sekarang. Final exam dah
hampir sangat, tapi dia tetap pikirkan yang tadi. Pikir tahap tak ingat.
Dia angkat kepala (oh lupa, tadi dia tundukkan kepala masa
mahu mula berpikir).
Langit masih biru. Matahari masih pinjam terang.
Aaaaah, sambung lagi. Pikir.
No comments:
Post a Comment