May 6, 2012

klise


Dia pandang langit biru yang terang. Hari ini cerah, haba matahari dia dapat rasa walau duduknya di bumi. Hmmm, pelik.

Lagi, persoalan sama, lagi lagi, timbul dalam kepala. Mengajak dia memikir tentang itu. Memikir lagi, lagi dan lagi. Takhabis.

Tentang  ‘apa perempuan tidak perlu jaga ego dan buta buta menyerah diri bila hati dicuri?’

Aaaaaah, klise.

‘Jahanam punya klise. Lagi lagi bikin aku pikir tentang kau!’, bentak dia kuat (tapi dalam hati saja sebab rumetnya sedang tidur).

Dia sambung pikir lagi. Takhabis. Sampai dia leka dengan pikiran pikiran celaka tentang persoalan klise yang sama.

Padahal, dia ada tugas lebih penting sekarang. Final exam dah hampir sangat, tapi dia tetap pikirkan yang tadi. Pikir tahap tak ingat.

Dia angkat kepala (oh lupa, tadi dia tundukkan kepala masa mahu mula berpikir). 
Langit masih biru. Matahari masih pinjam terang.

Aaaaah, sambung lagi. Pikir.

No comments:

Post a Comment