Apr 29, 2011

rindu yang bittersweet

home- michael buble

ini cerita tentang si ayah. ini cerita tentang si anak perempuan. ini cerita tentang si ayah dan si anak perempuan  yang di antara mereka ada sayang dan kasih. ini cerita tentang si ayah dan si anak perempuan yang di antara mereka ada rindu; yang kadang kadang rasanya pahit, dan kadang kadang pula rasanya manis. ya, ini cerita perihal rindu; yang bittersweet.

si ayah yang selalu saja sedia bersusah untuk si anak perempuan. si ayah yang selalu saja bersesak fikiran dengan perihal si anak perempuan. si ayah yang selalu saja menunggu, sampai hari nya si anak perempuan akan akhirnya pulang, bersama dia di teratak mereka.  si ayah yang selalu bertelefon bertanyakan perihal hari hari si anak perempuan tatkala mereka lagi berjauhan. si ayah yang sudah pandai menaip mesej di telefon bimbit bila panggilannya tidak dapat disambut si anak perempuan; bertanyakan ‘tidur ke? ayah call tak dapat, ayah tengok bola ni, manunited lawan fulham’. ahh, pasti dia rindu barangkali, ingin menonton bola bertemankan si anak perempuannya itu. si ayah yang kini sudah semakin handal menaip mesej lalu ber-sms lagi dengan si anak perempuan; ‘ayah ni. tak pulang ke cuti 4 hari minggu ni?’. si ayah yang selalu percayakan si anak perempuan. si ayah yang selalu yakin dengan si anak perempuan, terlalu. si ayah yang tatkala si anak perempuan menangis mengkhabarkan perihal keputusan peperiksaan, dengan tenang berkata; ‘tak apa, nanti boleh cuba lagi, result ni pun okay je, tak apa’. si ayah yang selalu saja kuat, berlawan dengan hidup yang berat. si ayah yang selalu berkata kepada si anak perempuan, ‘hidup ni memang lah susah nak, tapi nak buat macam mana, selagi ada hidup, hadapkan jugak’. si ayah yang selalu saja memanjakan si anak perempuan. si ayah yang selalu saja menjaga si anak perempuan. si ayah yang selalu beralah dengan si anak perempuan; ‘ni ha remote, tengoklah tv tu’. si ayah yang baik. si ayah yang penyayang. si ayah yang merindu si anak perempuan. si ayah yang dirindui si anak perempuan, terlalu.

si anak perempuan yang hatinya selalu saja pada si ayah. si anak perempuan yang terlalu ingin menggembirakan hati si ayah. si anak perempuan yang setiap apa yang dihadapkan pada hari ini adalah untuk si ayah. si anak perempuan yang bercita cita menghadiahkan BMW pada si ayah nanti bila dia sudah berjaya. si anak perempuan yang ingin menjadi seorang professional supaya nanti si ayah akan berasa bangga. si anak perempuan yang selalu ingin mengukir senyum di wajah si ayah. si anak perempuan yang takkan pernah mahu menyinggung perasaan si ayah. si anak perempuan yang sangat sayang kan si ayah, sangat sangat. si anak perempuan yang dalam hati memanjat doa pada Tuhan, supaya mati kan dia dulu sebelum si ayah, sebab dia tak sanggup hidup tanpa kesayangan nya itu. si anak perempuan yang airmata nya jatuh tatkala dia tak dapat pulang, untuk bersama si ayah. si anak perempuan yang airmata nya jatuh lagi, berderai, tatkala membaca mesej si ayah; ‘kalau takdapat balik tak apa lah, ayah tanya aja’. si anak perempuan yang terlalu ingin menyalami tangan si ayah lagi. si anak perempuan yang terlalu rindu mengucup pipi si ayah, yang nanti akan malu malu. si anak perempuan yang ingin memegang erat lagi tangan si ayah, tatkala mereka melewati pasar malam. si anak perempuan yang lagi rindu, menonton bola dengan si ayah. si anak perempuan yang rela dihadapkan kesusahan apa sekalipun, kalau itu untuk membahagiakan si ayah. si anak perempuan yang hatinya sangat, terlalu, rindukan si ayah.

kalau nanti mereka dapat bersama lagi, ada rindu yang terubat. kalau nanti mereka dapat bertatapan lagi, rindu yang sekarang rasanya pahit, akan menjadi manis. kalau nanti mereka dapat berpegangan tangan lagi, kasih dan sayang semakin kuat antara mereka.

cepatlah hari itu tiba, bila pahit akan menjadi manis.

ayah; ika rindu, sangat sangat! :’)

1 comment: